Minggu, 06 Juli 2014

Diary Pussy

Awalnya aku terlahir dari keluarga yang cukup bahagia dan harmonis. Keluarga yang menurutku sudah lebih dari kata sederhana. Namun sekarang roda sepertiya sudah berputar. Keluarga yang dulu kukenal harmonis dan bahagia, sekejap menjadi hancur. Pertikaian yang tidak pernah berakhir.
Semua berawal sejak aku duduk di bangku kelas 4 SD . Hampir setiap hari ayah dan ibuku bertengkar hebat dan selalu saja pertengkaran itu menghancurkan seisi rumah. Apapun yang ada di sekitar mereka pun bisa hancur karena emosi. Pernah saat itu aku dan adikku ketakutan karena pertengkaran itu , hingga kami akhirnya berlari, meminta pertolongan tetangga terdekat . Ibuku sudah teramat marah pada ayahku. Mungkin jika waktu itu aku tidak meminta pertolongan, aku kini sudah tidak mempunyai ayah.
Semua seperti mimpi. Kebahagiaan yang dulu pernah aku rasakan sewaktu aku kecil semuanya hilang. Tragis. Aku seperti syock. Diam terpaku. Yang kulakukan setiap malam hanya menangis ditengah sepi. Meratapi semua yang telah terjadi. Kejiwaanku serasa terganggu. Pernah ayahku ingin menghantam ibuku, tapi aku melindungi ibuku, hingga akhirnya aku yang terkena tendangan kaki ayahku. Ibuku menangis, memelukku erat. Aku mengerti luka yang dirasakan ibuku. Pertengkaran seperti itu sudah terlalu sering aku lihat didepan mataku. Dan aku hanya bisa menangis, tanpa bisa berbuat apa apa. Hingga akhirnya umur 15 tahun, aku dan keluargaku pindah di sebuah perumahan. Berharap ayahku bisa mengakhiri semuanya dan kembali merajut keluarga yang harmonis. Tetapi sia sia. Malah semakin parah.
Sampai suatu saat ibuku melahirkan adik ketigaku yang tidak diakui oleh ayahku. Hidupku semakin suram. Ayahku sering tidak pernah pulang. Jangankan uang, makan sehari sekali pun kami sudah sangat bersyukur. Seringkali teman teman ibuku memberi kami makan, karna mereka tak sampai hati melihat kami terlantar gara gara ayahku. Saat itu aku benar benar sangat membenci ayahku. Aku sempat berfikir tidak akan pernah bisa memaafkannya. Setiap malam aku hanya bisa menangis, ibuku tak pernah tidur, adikku yang terus menangis karna tak punya uang untuk membeli susu. Dan seringkali adiku hanya diberi air putih ditambah gula. Miris rasanya. Sakit hati!!
Inikah derita anak yang menjadi korban brokenhome??? Aku sering sekali berfikir, kenapa aku tidak seperti mereka, seperti teman temanku yang mempunyai keluarga bahagia? Kenapa harus aku ?? Kenapa harus keluargaku??? Aku selalu iri dengan mereka, walaupun keluarga mereka miskin, tetapi keluarga meraka sangat harmonis.. Mungkin hanya lagu last child yang saat itu benar benar menggambarkan suasana hatiku ~
Dann sekarang .. Keluargaku telah berpisahh..
Ayahku mempunyai keluarga baru, begitupun ibuku .
Dan aku sampai saat ini tidak pernah bisa terima, kalau aku harus mempunyai ayah tiri, dan adik tiri. Semua serba canggung. Aku sudah dewasa, apa yang akan aku katakan pada teman temanku ???
Malu , yaa ... itu yang aku rasakan saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga bermanfaat :)